Tiada hari tanpa berfikir

jangan pernah bosan untuk berfikir

Jumat, 27 Mei 2011

bahaya leyeh leyeh

Kebiasaan yang terkadang menjadikan orang menjadi pemalas, yah istilah “leyeh-leyeh” dapat digambarkan seseorang yang sedang tiduran di kursi malas, atau tiduran di tempat tidur, tiduran ini lama kelamaan bisa menjadi tidur beneran. Jika dipilah-pilah semakin tambah umur bukan malah semakin berkurang yang harus dikerjakan akan tetapi semakin banyak umur malahan semakin banyak yang harus dikerjakan. Tetapi jika jika sudah pada kondisi lansia tenaga juga terbatas. Leyeh-lenyeh dengan tanpa alasan menunjukkan bahwa orang yang melakukannya adalah pemalas. Tetapi jika leyeh-leyeh itu dilakukan oleh seseorang yang selesai melaksanakan atau mengerjakan tugas/kerja yang menghabiskan tenaga atau pikiran ini perlu dimaklumi. Leyeh-leyeh juga menjadi kegiatan utama bagi orang lanjut usia, karena dimaklumi tenaga sudah banyak menurun, namun demikian selain leyeh-leyeh lansia juga selayaknya melaksanakan olah raga sesuai dengan kemampuan. Leyeh-leyeh (tiduran) sering dilakukan oleh bapak mertua saya yang menurut pengakuannya lahir di tahun 1921. Alhamdulillah meskipun berada di rumah paling leyeh-leyeh di teras depan rumah saya. Leyeh-leyeh alhamdulillah tetap sehat di usia senja bagi bapak saya.

Senin, 23 Mei 2011

universitas ummul qura makkah

Pada tahun 1369 H Raja Abdul Aziz memerintahkan untuk mendirikan sekolah tinggi Syari’ah di Mekkah sebagai lembaga pendidikan tingkat tinggi pertama di Arab Saudi, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal Universitas Ummul Qura. Meski umurnya yang baru, UQU merupakan salah satu universitas yang mempunyai nilai lebih jika dilihat dari letak, sejarah dan prestasinya. UQU telah berkembang menjadi sebuah lembaga akademis yang mempunyai nama dan posisi yang tinggi, terutama dalam bidang ilmu-ilmu syariah, pendidikan (tarbiyah) dan studi Islam, di samping spesialisasi-spesialisasi ilmu-ilmu eksakta.

Pada masa pemerintahan Raja Fahd, UQU berhasil melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas yang cukup signifikan. Pada masa ini, didirikan berbagai fasilitas pendukung dan pembentukan fakultas-fakultas baru. Selain itu jumlah staf pengajar dan mahasiswanya pun meninggkat tajam. Saat ini, Universitas UM sedang dalam tahap penyelesaian proyek Kampus Baru Universitas serta melanjutkan pengembangan dan pembaharuan.

Program Pendidikan Yang Ditawarkan Bagi Mahasiswa Asing
Untuk mahasiswa asing, UQU menawarkan sebuah program belajar bahasa Arab yang berada dalam naungan Lembaga Pengajaran Bahasa Arab. Masa belajar di lembaga ini adalah dua tahun. Materi-materi yang dipelajari adalah:

1. Al-Qur`an, yang mencakup belajar membaca (tajwid), hapalan dan tafsir.
2. Hadits dan ilmu-ilmunya.
3. Bahasa Arab, yang mencakup percakapan (al-muhaadatsah), keterampilan bahasa (al-mahaaraat al-lughawiyyah), fonetik (ash-shautiyyaat), nahwu, sharaf dan balaghah.
4. Akidah (teologi).
5. Fikih.

Program ini mempunyai fasilitas belajar mengajar yang sangat memadai, seperti para dosen spesialis pengajaran bahasa Arab bagi non Arab, laboratorium bahasa, sarana belajar yang berkualitas, perpustakaan khusus untuk pengajaran bahasa Arab bagi non Arab.
Syarat-syarat pendafataran:

1. Fotokopi ijazah Aliyah dengan nilai tidak kurang dari “Sangat Baik” (jayyid jiddan).
2. Fotokopi transkrip nilai.
3. Surat rekomendasi dari organisasi islam atau tokoh masyarakat yang dikenal oleh pihak universitas.
4. Fotokopi paspor.
5. Empat buah pas photo ukuran 4×6.
6. Fotokopi akte kelahiran.
7. Fotokopi surat kesehatan.
8. Umur calon mahasiswa tidak lebih dari 25 tahun.
9. Surat rekomendasi belajar dari Pemerintah Republik Indonesia. Surat ini dapat diperoleh di Departemen Agama Kabupaten/Kodya, Propinsi atau Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh.
10. Terdapat muhrim bagi mahasiswi selama belajar di Mekkah.
11. Seluruh berkas-berkas pendaftaran diterjemahkan ke dalam bahasa Arab atau Inggris dan dilegalisir oleh Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia.
12. Berkas-berkas pendaftaran ini diajukan ke Kantor Kedutaan Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta.

Catatan: Bagi mahasiswa yang berhasil memperoleh nilai sangat memuaskan (mumtaz) selama pendidikannya di Lembaga Pengajaran Bahasa Arab ini, maka ia berhak untuk meneruskan belajar di program S1 pada salah satu fakultas di Universitas. Fakultas-fakultas yang dapat ia pilih untuk meneruskan program S1-nya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fakultas Bahasa dan Sastra Arab.
2. Fakultas Syariah.
3. Fakultas Dakwah dan Ushuludin.
Seorang mahasiswa dikatakan lulus jika ia telah berhasil menyelesaikan 120 sks selama empat semester (dua tahun).

Pemerintah Arab Saudi memberikan fasilitas yang cukup lengkap dan memadai bagi para mahasiswa yang belajar di universitas-universitasnya, baik yang berkaitan dengan kegiatan kurikuler ataupun ekstra-kurikuler. Fasilitas ruang belajar full AC, dosen-dosen yang kompeten dan berpengalaman, perpustakaan yang lengkap, suasana kampus yang asri, diktat kuliah gratis (sebagian universitas memberikan bantuan dalam bentuk uang buku per tahun), sarana olah raga dan kesehatan, beasiswa per bulan yang berkisar antara SAR. 842-2500, tiket pesawat pulang-pergi setiap liburan musim panas dan lain sebagainya. Begitu asrama mahasiswa yang sangat nyaman dengan fasilitasnya yang lengkap dimulai dari tempat tidur dan seluruh perlengkapannya, lemari pakaian, meja belajar dan lain-lain.

Foto-foto Universitas Umm Al Qura disini
Download Formulir Pendaftaran terbaru disini

Persyaratan dikirim ke :

Deanship of Admissions and Registration

The Institute of Arabic Language

Umm al-Qura University, P.O. Box 3712

Makkah Mukarramah, Saudi Arabia

Terbuka pula kesempatan mendapat beasiswa dari universitas-universitas berikut:

1. Universitas Islam di Madinah. Untuk informasi lebih lengkap, klik disini.

2. Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh (universitas Islam terbesar dan induk LIPIA Jakarta). Untuk informasi lebih lengkap, klik disini.

Sumber :
1. Al-Kattani, ‘Abdul, Hayyie. “Study in Islamic Countries”. Jakarta:Gema Insani.2009
2. http://www.bakkah.net/interactive/Umm%20Al-Quraa%20Gallery1/index.htm
(posted by : ibnu johar )

Senin, 09 Mei 2011

fonologi

PENGERTIAN FONOLOGI

Fonologi adalah ; Cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.

UNSUR FONOLOGI

  1. Fon : Bunyi-bunyi yang tidak membedakan makna
  2. Fonem : Bunyi-bunyi yang membedakan makna

Contoh : Bunyi pada ينحو dan kata ينقل :

Pada kata ينحو Teralisasi Bunyi Nasal Palatal dan pada kata ينقل Teralisasi bunyi Nasal Sentrodomal

Fon : Merupakan satuan bahasa terkecil yang bersifat Konkrit. Fon dapat didengar dan diucapkan, karena itu lazim pula disebut dengan Istilah Bunyi.

Contoh :

Kata : بَيْت ( Rumah ) = Kata yang mengandung empat Fon / Bunyi yakni :

- Ba – Fathah – Ya – Ta

Fonem: Merupakan sutuan bahasa terkecil yang bersifat abstrak dan berfungsi membedakan makna.

Fonetik : Kajian bunyi bahasa yang tidak memperhatikan fungsinya untuk

membedakan arti

Fonemik : Kajian bunyi bahasa yang membedakan arti

PEMBAGIAN FONOLOGI

Di dalam bahasa arab Fonologi ( علم الأصوات ), dibagi kepada dua bagian :

  1. Voiceless Sound ( الاصوات المهموسة )
  2. Voiced Sound ( الاصوات المجهورة )

Kamis, 05 Mei 2011

fungsi sumber belajar

A. Definisi Sumber Belajar

Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajr-mengajar, baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.

Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya, buku-buku atau baha-bahan tercetak lainnya. Pengrtian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh buku-buku teks atau buku-buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan auditif atau visual saja, misalnya OHP, slides, video, film, dan perangkat keras (hard ware) lainnya. Pengertian yang lebih luas diberian oleh edgar dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar.

Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagi sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.

Edgar dale berpendapat bahwa pengalamn yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkrit sampai yang abstrak.

Sebagaimana yang telah diuraikan, sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada orang dalam belajarnya. Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu;

Pertama, sumber belajar yang dirancang atau secar sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar- mengajar, biasa disebut learning resources by design, (sumber belajar yang dirangcang). Misalnya buku, brosur, ensiklopedi, film, video, slides, film strips, OHP. Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna kepentingan pengajaran.

Kedua, sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada disekitar lingkungan kita. sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk epentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources by utilization. Misalnya pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, dan sebagainya yang ada dilingkungan sekitar seperti taman, gedung lembaga negara, dan lain-lain. Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya, segala macam sumber belajar , baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara tegas.